SRAGEN - Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe kembali mencetak prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai salah satu penerima Apresiasi Desa Budaya dari Kebudayaan Republik Indonesia.
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon kepada Kepala Desa Krikilan, Narno SM, di Lapangan Desa Lalang Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur, Selasa (17/12/2024).
Apresiasi Desa Budaya bertujuan untuk memberikan pengakuan terhadap desa-desa yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mengembangkan dan memanfaatkan potensi budaya untuk pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Daya Desa (Pendamping Budaya Desa) Krikilan, Aries Rustioko menyampaikan penghargaan diterima desa menjadi salah satu dari 530 desa se-Indonesia yang mengikuti penilaian apresiasi Desa Wisata 2024.
"Alhamdulillah, kami merasa bersyukur dan bangga atas kerja keras dan kerja sama semua stakeholder desa," kata Aries.
Disinggung penghargaan itu diperoleh salah satunya berkat kontribusi luar biasa dalam mengelola situs Sangiran sebagai destinasi wisata edukasi sejarah berbasis kearifan lokal.
Selain itu, Aries menambahkan jika Desa Krikilan ini juga mengembangkan regulasi yang mendukung pengintegrasian seni budaya ke dalam ekonomi kreatif lokal.
"Jadi komitmen dari desa antara kebijakan dan regulasi juga ada. Dan kita juga tidak lagi ketergantungan oleh kegiatan - kegiatan dari pemerintah daerah, maupun provinsi," jelasnya.
Keberhasilan ini, lanjut Aries memperlihatkan bagaimana kearifan lokal dapat dijadikan basis pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Kami siap setiap tahun untuk mengadakan agenda budaya yang ada di desa kemudian keterlibatan aktif masyarakat mulai dari perempuan, anak - anak, orangtua, dan kerjasama antar desa kalau kami namanya Sangiran Raharjo. Salah satu bentuk kerjasama itu diantaranya pengelolaan shuttle Sangiran di 4 desa, Desa Ngebung, Bukuran, Manyarejo, dan Krikilan," lanjutnya.
Sementara dalam sambutannya Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengapresiasi kegiatan tersebut, karena sesuai dengan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto.
Dijelaskan Fadli, bahwa menjaga kebudayaan daerah ini bukan perkara yang mudah, terlebih saat ini berada di era globalisasi modernisasi dan bahkan di era digital Ini. Bahkan masuknya budaya-budaya dari luar seringkali menjadi tantangan yang besar bagi pertahanan tradisi dan kearifan lokal kita di tengah derasnya arus perubahan diskripsi teknologi sedikit Budaya tradisional tergerus atau bahkan nyaris punah desa-desa.
"Kegiatan Ini adalah contoh nyata ketangguhan budaya sekali lagi ketangguhan budaya mereka membuktikan bahwa kebudayaan dapat beradaptasi dengan bilangan akar sejarah dan nilai-nilai luhur dengan kreativitas dan kerja keras," jelas Fadli Zon.